Air
minum dalam kemasan
1. Ruang lingkup
Standar
ini meliputi acuan normatif, istilah dan definisi, syarat mutu, pengambilan
contoh, cara uji, syarat lulus uji, higiene, pengemasan dan syarat penandaan
untuk air minum dalam kemasan.
2. Acuan normatif
SNI
01-3554, Cara uji air minum dalam kemasan.
SNI
01-6242-2000, Air mineral alami.
SNI
19-0428-1998, Petunjuk pengambilan contoh padatan.
SNI
06-4162-1996, Metode pengujian kadar perak dalam air dengan alat
spektrofotometer serapan atom secara tungku karbon.
SNI
01-2897-1992, Cara uji cemaran mikroba.
SNI
06-2472-1991, Metode pengujian kadar kobal dalam air dengan alat
spektrofotometer serapan atom secara tungku karbon.
3.
Istilah dan definisi
3.1.
Air minum dalam kemasan
Air
baku yang telah diproses, dikemas, dan aman diminum mencakup air mineral dan
air demineral
3.2.
air baku
air yang telah memenuhi persyaratan
kualitas air bersih sesuai peraturan yang berlaku
3.3. air mineral
air minum dalam
kemasan yang mengandung mineral dalam
jumlah tertentu tanpa menambahkan mineral
3.4. air demineral
air minum dalam
kemasan yang diperoleh melalui proses
pemurnian seperti destilasi, deionisasi, reverse osmosis, dan
proses setara
4. Syarat mutu
Tabel 1.
Persyaratan mutu air minum dalam kemasan
|
No.
|
Kriteria uji
|
Satuan
|
Persyaratan
|
|
|
Air mineral
|
Air demineral
|
|||
|
1.
|
Keadaan
|
|||
|
1.1
|
Bau
|
-
|
Tidak berbau
|
Tidak berbau
|
|
1.2
|
Rasa
|
Normal
|
Normal
|
|
|
1.3
|
Warna
|
Unit Pt-Co
|
maks. 5
|
maks. 5
|
|
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20
21
21.1
21.2
21.3
21.4
21.5
21.6
22
23
23.1
23.2
23.3
23.4
23.5
|
pH Kekeruhan
Zat yang terlarut
Zat organik (angka KMnO4) Total organik karbon
Nitrat (sebagai NO3) Nitrit (sebagai NO2)
Amonium (NH4)
Sulfat (SO4)
Klorida (Cl)
Fluorida (F) Sianida (CN) Besi
(Fe) Mangan (Mn) Klor bebas (Cl2) Kromium (Cr) Barium
(Ba) Boron (B) Selenium (Se)
Cemaran logam Timbal
(Pb) Tembaga (Cu) Kadmium (Cd) Raksa (Hg)
Perak (Ag) Kobalt (Co)
Cemaran arsen
Cemaran mikroba :
Angka lempeng total awal *)
Angka lempeng total akhir
**)
Bakteri bentuk koli
Salmonella
Pseudomonas aeruginosa
|
-
NTU mg/l mg/l mg/l mg/l
mg/l
mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l
mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l
mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l
mg/l
Koloni/ml
Koloni/ml APM/100ml
-
Koloni/ml
|
6,0 – 8,5 maks. 1,5
maks. 500 maks. 1,0
-
maks. 45 maks.
0,005 maks. 0,15 maks. 200 maks. 250 maks. 1 maks. 0,05 maks. 0,1
maks. 0,05 maks. 0,1 maks. 0,05 maks. 0,7
maks. 0,3 maks. 0,01
maks. 0,005 maks. 0,5
maks. 0,003 maks. 0,001
-
-
maks. 0,01 maks. 1,0 x 102
maks. 1,0 x 105
< 2
Negatif/100ml
Nol
|
5,0 – 7,5 maks. 1,5 maks.
10
-
maks. 0,5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
maks. 0,005 maks. 0,5
maks. 0,003 maks. 0,001 maks. 0,025 maks. 0,01
maks. 0,01 maks. 1,0 x 102
maks. 1,0 x 105
<2
Negatif/100ml
Nol
|
|
Keterangan *) Di
Pabrik
**) Di Pasaran
|
||||
5.
Pengambilan contoh
Cara pengambilan contoh sesuai
dengan SNI 19-0428-1998, Petunjuk pengambilan contoh padatan, atau revisinya.
6.
Cara uji
6.1.
Persiapan contoh
Homogenkan contoh dengan cara
mengocok, membolak-balikkan kemasan ke atas dan ke bawah.
6.2.
Keadaan contoh
6.2.1.
Bau dan rasa
Cara uji bau dan rasa sesuai SNI.
01-3554, Cara uji air minum dalam kemasan.
6.2.2.
Warna
Cara uji warna sesuai SNI 01-3554,
Cara uji air minum dalam kemasan.
6.3.
pH
Cara uji pH sesuai SNI 01-3554, Cara
uji air minum dalam kemasan .
6.4.
Kekeruhan
Cara uji kekeruhan sesuai SNI
01-3554, Cara uji air minum dalam kemasan.
6.5.
Zat yang terlarut
Cara uji zat yang terlarut sesuai
SNI 01-3554, Cara uji air minum dalam kemasan.
6.6.
Zat organik (angka KMnO4)
Cara uji zat organik sesuai SNI
01-3554, Cara uji air minum dalam kemasan.
6.7.
Total organik karbon
6.7.1.
Prinsip
Karbon organik dioksidasi menjadi
karbon dioksida (CO2) oleh persulfat dengan adanya sinar ultraviolet, CO2
yang dihasilkan diukur secara langsung dengan alat inframerah non
dispersi, direduksi menjadi metana dan diukur dengan detektor ionisasi
pembakaran (flame ionization detector).
6.7.2.
Peralatan
a)
Alat analisa total organik karbon
b)
Penyuntik mikro 0 µl – 1 µl ; 0 µl –
50 µl ; 0 µl – 250 µl ;
c)
Labu ukur 1000 ml
6.7.3.
Pereaksi
a)
Air suling bebas CO2
b)
Asam fosfat (H3PO3) atau asam sulfat
H2SO4
c)
Larutan baku karbon organik
-
larutkan 2,1254 g kalium biftalat
anhidrat (C8H5KO4) dalam air bebas CO2 dan encerkan menjadi 1000 ml;
-
1,0 ml = 1,00 mg karbon;
-
atau dapat menggunakan senyawa lain
yang mepunyai kemurnian dan kestabilan yang cukup serta larut dalam air.
Awetkan dengan menambahkan asam fosfat atau asam sulfat sampai < 2.
d)
Larutan baku karbon anorganik
-
larutkan 4,4122 g natrium karbonat
(Na2CO3) anhidrat dalam air;
-
tambahkan 3,497 g natrium bikarbonat
(NaHCO3) 1,0 ml = 1,00 mg karbon.
e)
Gas pembawa
Oksigen murni atau udara bebas
CO2 dan mengandung hidrokarbon (metana) kurang dari 1 ppm.
f)
Purging gas
Gas yang bebas CO2 dan
hidrokarbon
6.7.4.
Cara kerja
a)
Siapkan alat sesuai instruksi alat
b) Penyiapan contoh
-
Homogenkan contoh
Jika karbon organik terlarut
ditetapkan :
-
Saring contoh dan pereaksi air
melalui saringan vakum 0,45 µm;
-
Sebelumnya rendam alat penyaring
dalam larutan HNO3 1:1 selama 1 malam dan cuci sampai bersih.
Untuk penetapan NPOC (Nonpergeable
organic carbon)
-
Masukkan 15 ml sampai 30 ml contoh
ke dalam labu Erlenmeyer dan asamkan sampai pH 2 dengan asam fosfat. Alirkan gas
pencuci sesuai dengan rekomendasi pabrik.
b)
Injeksi contoh
-
ambil bagian contoh yang telah
disiapkan dengan alat injeksi;
-
pilih ukuran/volume contoh sesuai
dengan petunjuk dari manual alat;
-
kocok contoh dengan pengaduk magnet,
pilih jarum injeksi dengan ukuran partikel contoh;
-
injeksikan contoh dan standar ke
alat analisa sesuai dengan petunjuk alat dan catat respon yang terjadi.
c)
Penyiapan kurva standar
-
siapkan deret standar karbon organik
dengan kisaran konsentrasi karbon organik di dalam contoh;
-
injek standar dan blanko dan catat
respon yang dihasilkan;
-
tetapkan
area peak
standar
dengan
mengurangi area
blanko.
Penetapan berdasarkan tinggi peak mungkin tidak cukup karena perbedaan laju
oksidasi dari standar dan contoh;
-
koreksi area peak standar dengan
mengurangi area blanko air pereaksi dan plot konsentrasi karbon organik dalam
ml/l terhadap area peak yang telah dikoreksi;
-
injeksikan contoh dan blanko.
Kurangi area peak contoh dengan area peak blanko dan tetapkan karbon organik
dari kurva standar.
6.7.5.
Perhitungan
Hitung total organik karbon dengan
menggunakan rumus: Total organik karbon = (KT – KA) mg/l
dengan:
KT adalah Kadar karbon total; KA
adalah karbon anorganik.
6.8.
Nitrat
Cara uji nitrat sesuai dengan SNI
01-3554, Cara uji air minum dalam kemasan..
6.9.
Nitrit
Cara uji nitrit sesuai dengan SNI
01-3554, Cara uji air minum dalam kemasan.
6.10. Amonium
Cara uji amonium sesuai dengan SNI
01-3554, Cara uji air minum dalam kemasan.
6.11. Sulfat
Cara uji sulfat sesuai dengan SNI
01-3554, Cara uji air minum dalam kemasan.
6.12. Klorida
Cara uji klorida sesuai dengan SNI
01-3554, Cara uji air minum dalam kemasan.
6.13. Fluorida
Cara uji fluorida sesuai dengan SNI
01-3554, Cara uji air minum dalam kemasan.
6.14. Sianida
Cara uji sianida sesuai dengan SNI
01-3554, Cara uji air minum dalam kemasan.
6.15 Besi
Cara uji besi sesuai dengan SNI
01-3554, Cara uji air minum dalam kemasan.
6.16. Mangan
Cara uji mangan sesuai dengan SNI
01-3554, Cara uji air minum dalam kemasan .
6.17. Klor bebas
Cara uji klor bebas sesuai dengan
SNI 01-3554, Cara uji air minum dalam kemasan .
6.18. Kromium
Cara uji kromium sesuai dengan SNI
01-3554, Cara uji air minum dalam kemasan.
6.19. Barium
Cara uji barium sesuai dengan SNI
01-3554, Cara uji air minum dalam kemasan.
6.20. Boron
Cara uji boron sesuai dengan SNI
01-3554, Cara uji air minum dalam kemasan.
6.21. Selenium
Cara uji selenium sesuai dengan SNI
01-3554, Cara uji air minum dalam kemasan.
6.22. Cemaran
logam
6.22.1 Timbal
Cara uji timbal sesuai dengan SNI
01-3554, Cara uji air minum dalam kemasan.
6.22.2. Tembaga
Cara uji tembaga sesuai dengan SNI
01-3554, Cara uji air minum dalam kemasan.
6.22.3 Kadmium
Cara uji kadmium sesuai dengan SNI
01-3554, Cara uji air minum dalam kemasan.
6.22.4. Raksa
Cara uji raksa sesuai dengan SNI
01-3554, Cara uji air minum dalam kemasan.
6.22.5. Perak
Cara uji perak sesuai dengan SNI
06-4162-1996, Metode pengujian kadar perak dalam air dengan alat
spektrofotometer serapan atom secara tungku karbon atau revisinya.
6.22.6. Kobal
Cara uji kobal sesuai dengan SNI
06-4162-1996, Metode pengujian kadar perak dalam air dengan alat
spektrofotometer serapan atom secara tungku karbon atau revisinya.
6.23. Cemaran
arsen
Cara uji cemaran arsen sesuai dengan
SNI 01-3554, Cara uji air minum dalam kemasan.
6.24. Cemaran
mikroba
6.24.1 Angka lempeng total
awal
Cara uji angka lempeng total awal
sesuai dengan SNI 01-2897-1992, Cara uji cemaran mikroba, atau revisinya.
6.24.2. Angka lempeng total akhir
Cara uji angka lempeng total akhir
sesuai dengan SNI 01-2897-1992, Cara uji cemaran mikroba, atau revisinya.
6.24.3. Bakteri bentuk koli
6.24.3.1. Metode APM
Cara uji bakteri
bentuk koli metode APM sesuai dengan
SNI 01-2897-1992, Cara uji cemaran mikroba, atau
revisinya.
6.24.3.2. Metode penyaringan
(Membran filter)
6.24.3.2.1. Prinsip
Pertumbuhan bakteri bentuk koli
setelah contoh diinkubasikan dalam pembenihan yang cocok selama 24 jam sampai
48 jam pada suhu 36 ºC±1 ºC.
6.24.3.2.2 Peralatan
a) pipet ukur 10 ml atau gelas
ukur 100ml;
b) cawan Petri diameter 50 –
60 mm;
c) penyaring membran 0,45 µm;
d) pinset;
e) unit alat penyaringan
(filtration unit);
f) lemari pengeram 36 ºC±1 ºC.
6.24.3.2.3 Pembenihan
Violet red bile agar.
6.24.3.2.4 Cara kerja
a)
pasang peralatan penyaring membran
yang terdiri dari corong, membran penyaring dan penampung yang telah
disterilkan lebih dahulu, dan hubungkan dengan sistem vakum;
b)
masukkan 100 ml cuplikan contoh atau
sejumlah yang diperlukan ke dalam corong dari alat penyaring dengan menggunakan
pipet atau gelas ukur steril;
c)
pergunakan vakum untuk
menyaring cuplikan melalui membran dan
saring cairan pembilas;
d)
bilas seluruh permukaan dalam corong
penyaring dengan air pengencer atau air suling steril yang jumlahnya sama
dengan jumlah cuplikan yang disaring dan saring cairan pembilas;
e)
sesudah pembilasan selesai, hentikan
vakum;
f)
buka kembali peralatan
penyaring, dengan menggunakan pinset yang
steril angkat membran penyaring dari alat penyaring;
g)
letakkan membran penyaring di atas
pembenihan violet red bile agar dalam cawan petri (usahakan jangan ada
gelembung udara di bawah membran);
h)
inkubasikan cawan dengan posisi
terbalik pada 36 ºC±1 ºC. selama 48 jam;
i)
hitung koloni yang berwarna merah
gelap yang berukuran 0,5 mm atau lebih pada membran yang menyatakan jumlah
bakteri bentuk koli dalam 100 ml contoh.
6.24.4 Salmonela
Cara uji salmonela
sesuai dengan SNI 01-2897-1992, Cara uji cemaran
mikroba, atau revisinya.
6.24.5 Pseudomonas aeruginosa
Cara uji Pseudomonas aeruginosa
sesuai dengan SNI 01-6242-2000, Air mineral alami.
7.Syarat lulus uji
Produk dinyatakan lulus uji apabila
memenuhi spesifikasi persyaratan mutu air minum dalam kemasan sesuai pasal 4.
8. Higiene
Air minum dalam kemasan harus
diproduksi secara higienis termasuk cara penyiapan dan penanganan sesuai dengan
persyaratan Teknis Industri Air minum Dalam Kemasan dan Perdagangannya.
9. Pengemasan
Produk dikemas dalam wadah yang
tertutup rapat, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi, aman selama
penyimpanan dan pengangkutan, sesuai Persyaratan
Teknis Industri Air minum Dalam Kemasan dan Perdagangannya.
10. Syarat penandaan
Syarat penandaan sesuai peraturan
tentang Label Iklan Pangan.
Bibliografi
Committee of Revision of the United
States Pharmacopoeia Convention Inc. 1995. The United state Pharmacopoeia
(USP) 23. The national Formulary (NF) 18. The Board of Trustees,
Washington DC..
Standard Methods for The Examination
of water and Wastewater, American Public Health Association; American Water
Works Association; Water Environment Federation 20Th ed. Washington DC,
1998